polaslot138
polaslot138
polaslot138
polaslot138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
epicwin138
epicwin138
epicwin138
Dorong Pemerintah
Blog

Pengembangan Sistem Hidroponik Rakit Apung – Kalteng.co

PALANGKA RAYA, Kalimantan Tengah.co — Anggota DPRD Kalteng mendorong masyarakat untuk mengembangkan pertanian hidroponik rakit apung sebagai sarana penunjang ketahanan pangan keluarga.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), Jainudin Karim, saat dikonfirmasi Kalteng.co melalui Whatsapp, Jumat (23/6/2023).

Menurutnya, pembangunan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan keluarga perlu dilakukan. Dimana selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini juga untuk antisipasi jika terjadi inflasi kebutuhan pokok di pasar.

“Saya salah satu yang mengembangkan pertanian dengan sistem hidroponik rakit apung sejak pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Karena selain dituntut untuk bekerja dari rumah atau Work For Home (WFH) yang menuntut kita, untuk bisa bekerja dari rumah dan melakukan segala aktivitas dari rumah, secara produktif. Jadi, saat itu saya juga mencoba menyalurkan hobi dan mengembangkan kegemaran saya bertani,” ujarnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan ini juga mengatakan varietas tanaman yang dapat dikembangkan melalui sistem hidroponik rakit apung antara lain Salada, Sawi, Pakcoy, Seledri dan semua varietas organik.

“Memang biaya pembuatan dan pengolahan media hidroponik ini cukup mahal yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1 rakit hidroponik rakit apung sekitar Rp 1,5 juta. Namun jika digarap dengan serius akan cukup menjanjikan,” ujarnya. dikatakan.

Usaha pengembangan dalam skala kecil dan menengah sekitar 12 rakit apung. Yang mana, terdapat sekitar 500 titik lubang pot tanam netto, pada setiap raknya. Jadi, total untuk 12 rak, jumlah pot tanam berkisar antara 6.000 hingga 7.000 buah budidaya.

“Usaha hidroponik ini juga bisa dikembangkan, untuk skala rumah tangga, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, manfaat mengembangkan budidaya dengan sistem hidroponik rakit apung juga dapat mendorong ketahanan pangan secara mandiri, terutama untuk konsumsi rumah tangga,” ujarnya.

“Bayangkan saja, kalau sekali panen, untuk 6.000 sampai 7.000 net pot sawi atau pakcoy, harga sekarang relatif mahal, tapi kami jual dengan harga produsen yaitu untuk pakcoy harga jualnya berkisar Rp 14.000 sampai 15.000. kepada konsumen. Sampai saat ini kami telah membagikan sekitar Rp 5.000 untuk dasi tersebut. Dengan harga tersebut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas politikus dari Fraksi Partai Gerindra itu.(ina)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *