PALANGKA RAYA, Kalimantan Tengah.co – Tujuh bulan, 30 hektar lahan di Kota Indah ‘hangus’. Ini dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama akhir-akhir ini.
Total luas lahan yang terbakar merupakan hasil pendataan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palangka Raya. Dari angka tersebut diketahui bahwa karhutla sendiri sudah terjadi sebanyak 61 kali.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan, berdasarkan hasil data yang dicatat tim di lapangan, sejak Januari hingga Juli 2023 telah terjadi belasan peristiwa karhutla tersebut.
“Selama tujuh bulan terakhir, dari 61 kejadian karhutla, kami mencatat sekitar 30,04 hektare lahan di Kota Palangka Raya hangus terbakar,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Senin (3/7/2023). .
Dia menjelaskan, rincian kejadian sebanyak 23 kali di Kecamatan Jekan Raya, 7 kali di Pahandut, 19 kali di Sebangau, 3 kali di Bukit Batu dan 0 kejadian di Kecamatan Rakumpit.
Menurutnya, Jekan Raya dan Sebangau menjadi perhatian khusus setiap tahunnya, karena lahan dan hutan memang sudah sering terjadi di dua kecamatan tersebut dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai langkah awal menuju potensi karhutla ini, pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan dengan cara mengintensifkan patroli dan imbauan di Jekan Raya dan Sabangau yang terbukti menduduki peringkat pertama dan kedua dalam peristiwa karhutla.
“Kami mengimbau masyarakat Palangka Raya untuk menghentikan pembukaan lahan dengan cara membakar, karena selain melanggar hukum juga dapat menimbulkan kabut asap,” pungkasnya. (oiq)
