polaslot138
polaslot138
polaslot138
polaslot138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
epicwin138
epicwin138
epicwin138
Jalur Sungai Sabangau Tersumbat, Nelayan Gotong Royong - Kalimantan Tengah.co
Blog

Jalur Sungai Sabangau Tersumbat, Nelayan Gotong Royong – Kalimantan Tengah.co

PALANGKA RAYA, Kalimantan Tengah.co – Jalur Sungai Sabangau mampet, nelayan bekerja sama. Akses ditutup akibat tumbuhan pandan atau rasau berduri yang terbawa aliran sungai, Senin (3/7/2023).

Aksi gotong royong ini dilakukan sejumlah nelayan setempat, warga, pengendara motor, dan pemancing. Bersama-sama membersihkan aliran Sungai Sabangau agar nantinya bisa dilalui dengan leluasa.

Salah satu warga sekitar, kata Hidayat, ikut bergotong royong membersihkan jalur sungai. Dari hasil pemantauan, diketahui ada 11 titik akses yang ditutup oleh pabrik tersebut.

“Kami melakukan pembersihan aliran sungai di seluruh lokasi di Sungai Sabangau, mulai dari Dermaga Kereng Bangkirai hingga Pondok Nelayan Mangkok,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (4/7/2023).

Menurutnya, pembersihan dimulai pada 16 Juni 2023 yang dilakukan pembersihan di empat hingga lima titik. Dalam kegiatan bersih-bersih ini, masyarakat juga dibantu oleh pihak Taman Nasional Sabangau dan mitra dari Borneo Nature Foundation (BNF) di titik-titik terdekat dengan kawasan pupuk tunggal di sekitar Sungai Bakung.

“Penyumbatan ini karena kondisi air yang terus berkurang, sehingga sisi sungai yang biasanya bisa dilalui untuk menghindari tanaman penutup saat ini kering dan tidak bisa dilalui,” jelasnya.

Alhasil jalan satu-satunya adalah membuka penutup ini dari dalam, lalu di tengah sungai yang ketebalannya bervariasi antara 20 meter hingga 60 meter.

“Pampanan atau tumbuh-tumbuhan yang menutupi jalur Sungai Sabangau memang ada sepanjang tahun, saat air tinggi secara alami bergerak dan tertahan di satu titik sehingga penumpukan timbunan inilah yang menyulitkan untuk dilalui,” jelasnya.

Pada saat air sedang tinggi, masyarakat nelayan yang menggunakan sungai dapat dengan mudah menyeberang atau mengambil jalan pintas dengan perahu kecil, namun pada saat air surut saluran sungai adalah satu-satunya akses.

Masyarakat telah bergotong royong membersihkan vegetasi yang menutupi sungai selama 4 hari. Pembersihan kedua ini sudah dimulai sejak Minggu (2/7/2023) dan masih dilakukan hingga saat ini.

“Titik pembersihan berada di lokasi atau titik-titik yang memiliki akumulasi vegetasi penutup yang lebat yaitu di sekitar Sungai Bakung, Sub DAS Sabangau,” jelasnya.

Penumpukan penutupnya yang tebal dan berlapis, ditambah lagi tanaman ini dapat terbawa oleh angin dan arus air sehingga sangat sulit untuk dibersihkan secara manual. Keluhan masyarakat yang kemarin viral di media sosial (Sosmed) menjadi bagian dari sulitnya menangani tanaman ini.

“Kami berharap para pemangku kepentingan dapat duduk bersama untuk memberikan dukungan dan bersama-sama mengatasi masalah klasik akses Sungai Sebangau,” pungkasnya.

Sekedar informasi, pembersihan dilakukan oleh masyarakat bersama kelompok getek atau perahu Wisata Maju Mandiri dan Kelompok Nelayan Tradisional, Jumat (16/6/2023) lalu.

Kemudian pada Minggu (2/7/2023) hingga saat ini, pembersihan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengguna Sungai dari Kereng Bangkirai, Kampung Nelayan Oles, Kampung Nelayan Rasau, Kampung Nelayan Bakung, dan Kampung Nelayan Mangkok. (oiq)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *