Soal Keselamatan Masyarakat, PLN Bagikan 7 Cara Aman Hindari Potensi Bahaya Listrik – Kalteng.co
BANJAR BARU, Kalteng. bersama-Di era modern ini, listrik sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Listrik memegang peranan vital hampir di setiap aspek kehidupan, mulai dari rumah tangga, sektor industri, hingga teknologi informasi.
Namun listrik juga harus digunakan dengan bijak, terdapat potensi bahaya listrik yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain korsleting atau korsleting listrik yang diakibatkan oleh salah paham atau kelalaian masyarakat.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Distribusi Utama Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin menekankan pentingnya kesadaran akan risiko penggunaan listrik yang tidak aman.
Ia mengatakan bahwa listrik adalah kekuatan yang sangat berguna bagi kita, tetapi juga memiliki potensi bahaya yang serius jika tidak digunakan dengan baik. PLN berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan pasokan listrik yang andal, tetapi juga mendidik masyarakat tentang praktik keselamatan yang benar.
Dijelaskan pula, menurut Permen ESDM No. 11 Tahun 2021, batas kewenangan dan tanggung jawab PLN hanya sampai alat ukur atau limiter (MCB), kemudian mulai dari kWh meter hingga instalasi listrik rumah pelanggan. wewenang dan tanggung jawab penuh dari pelanggan.
Oleh karena itu, pelanggan perlu dilakukan pemeriksaan instalasi listrik oleh Technical Inspection Agency (LIT) dan disarankan untuk melakukan pengecekan instalasi listrik rumahnya secara rutin.
Joharifin menjelaskan beberapa langkah preventif yang perlu diperhatikan oleh masyarakat, antara lain:
1. Gunakan peralatan listrik sesuai standar SNI dan hindari penggunaan peralatan listrik yang rusak atau kabel yang kendor. Pastikan semua peralatan dalam kondisi baik dan gunakan kabel yang memenuhi standar keselamatan.
2. Selalu matikan peralatan listrik saat tidak digunakan, terutama sebelum keluar rumah atau kamar. Ini dapat mencegah korsleting listrik yang berbahaya.
3. Jauhkan anak-anak dari sumber listrik yang tidak aman. Ajari mereka tentang bahaya listrik dan pentingnya menghindari permainan yang melibatkan kabel atau soket listrik.
4. Hindari penggunaan peralatan yang ditumpuk pada 1 soket, karena dapat menimbulkan panas berlebih yang dapat mengakibatkan potensi kebakaran.
5. Hindari membakar sampah dan menebang pohon di sekitar kabel listrik. Jika akan menebang pohon yang dekat dengan jaringan listrik, segera koordinasikan dengan PLN setempat.
6. Memasang tiang antena TV, tiang telepon, parabola, pemancar alat telekomunikasi lainnya yang berdekatan dengan jaringan listrik.
7. Memasang baliho, umbul-umbul, baliho yang jaraknya kurang dari 3 meter dari jaringan listrik atau pada tiang listrik.
Lebih lanjut Joharifin menekankan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan ketenagalistrikan. Dia menambahkan, “Kami berharap masyarakat dapat mengikuti langkah-langkah pencegahan ini dan menjadi mitra kami dalam memastikan lingkungan yang aman.”
Hal ini dilakukan sebagai komitmen, agar masyarakat dapat teredukasi untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi bahaya di sekitar jaringan listrik. Karena bukan hanya petugas PLN yang dididik, tetapi masyarakat juga menjadi perhatian kami.
“Akhirnya jika masyarakat menjumpai hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik, mohon stop dan laporkan ke PLN dengan mengakses aplikasi PLN Mobile sebagai solusi layanan kelistrikan dalam satu genggaman,” pungkas Joharifin. (*/wisata)