polaslot138
polaslot138
polaslot138
polaslot138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
epicwin138
epicwin138
epicwin138
Menkumham Hadiri Beberapa Pertemuan Bilateral Penting di Sidang WIPO - Kalteng.co
Blog

Menkumham Hadiri Beberapa Pertemuan Bilateral Penting di Sidang WIPO – Kalteng.co

GENEWA, Kalimantan Tengah.co – Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menggelar pertemuan bilateral dengan pihak-pihak untuk pemajuan kekayaan intelektual di Indonesia pada hari kedua Sidang Umum Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO). ), Jumat (7/7/2023) Jenewa, Swiss.

Pertama, Yasonna bertemu dengan Dirjen WIPO, Daren Tang, untuk menyerahkan instrumen aksesi Nice Agreement yang penting dalam klasifikasi kelas barang dan jasa untuk perlindungan merek internasional. Melalui aksesi ini, Indonesia dapat memasukkan daftar barang dan jasa yang bersifat unik atau nama barang/jasa tradisional yang ada di Indonesia, seperti jamu, tong, kain batik, dan berbagai nama khas Indonesia ke dalam Daftar Barang dan Jasa tersebut. Layanan yang diatur di bawah Nice. perjanjian.

“Hal ini juga akan mendorong promosi nama-nama unik dan tradisional Indonesia, sehingga juga memudahkan penentuan kelas barang dalam pendaftaran merek, baik secara nasional maupun internasional melalui Protokol Madrid yang juga telah diakses oleh Indonesia,” ujar Yasonna H. Laoly.

Indonesia sendiri telah meratifikasi perjanjian HKI internasional lainnya seperti Protokol Madrid, Traktat Beijing, dan Traktat Marrakesh. Pertemuan tersebut juga membahas kelanjutan kerjasama dengan WIPO “Technology and Innovation Support Center (TISC)”, dan “Individualized Training And Learning Management System (ITLMS)” untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia.

Kedua, Yasonna juga menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Min Usihen dengan Daren Tang terkait rencana pendirian National IP Academy di Indonesia. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan ekosistem HKI di Indonesia melalui program pelatihan dan pendidikan termasuk kursus hukum, kebijakan dan manajemen kekayaan intelektual, serta pelatihan khusus bagi para profesional yang terlibat dalam bidang tertentu seperti paten, merek, dan hak cipta.

“Dalam implementasinya nanti, Akademi IP Indonesia akan bekerja sama dengan perguruan tinggi, swasta, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk memfasilitasi pengembangan dan implementasi kebijakan dan strategi kekayaan intelektual yang efektif. Selanjutnya, untuk mendukung implementasi Akademi IP, KI Modul akan disiapkan untuk kursus dan Training of Trainers (ToT),” jelas Min Usihen dalam kesempatan tersebut.

Selanjutnya, Yasonna juga melakukan pertemuan dengan delegasi Arab Saudi yang dipimpin oleh CEO Kantor Kekayaan Intelektual Arab Saudi, Bapak Abdulaziz Alswailem. Pertemuan ini untuk memenuhi permintaan Arab Saudi terkait permintaan mereka untuk mendukung menjadi Host Diplomatic Conference Design Law Treaty (DLT) pada tahun 2024.

Dalam pertemuan ini Menkumham didampingi oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi, Wakil Tetap RI di Jenewa, dan Staf Khusus Menkumham Bidang Hubungan Luar Negeri. (hum/pra)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *