KASONGAN, Kalimantan Tengah.co.id-Sejumlah warga Desa Sabaung, Kecamatan Marikit, Kabupaten Katingan kembali menggelar aksi damai. Setelah beberapa waktu lalu dilakukan di Kejaksaan Negeri Marikit, kali ini aksi dilakukan di Kejaksaan Negeri Katingan.

Dalam aksinya, mereka meminta aparat penegak hukum dari Kejaksaan Negeri Katingan mengusut Kepala Desa (Kades) Sabaung bernama Needlean dan beberapa pihak terkait lainnya.

Pasalnya, warga menduga pengelolaan anggaran desa yang dilakukan dari tahun 2020 hingga 2022 tidak transparan. Mereka menduga sarat dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kedatangan rombongan yang dipimpin salah satu koordinator aksi, Murdianto dan rekan-rekannya, diterima langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Katingan Tandy Mualim, Kapol PP dan Damkarmat Katingan Pimanto, perwakilan dari Polsek Katingan, dan pihak terkait lainnya di Kejaksaan Negeri Katingan, Kamis (13/7/2023) siang.

Sebelum menggelar rapat tertutup dengan Kejaksaan Negeri Katingan. Koordinator aksi Murdianto didampingi massa sekitar 70 orang menyampaikan aspirasinya secara terbuka.

Mereka melakukan tindakan tersebut karena melihat banyaknya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Jarum Sabaung. “Dalam laporan realisasi tiap akhir tahun ada kegiatan tapi tidak ada bukti fisik di lapangan dan diduga fiktif. Diantaranya seperti sumber air bersih milik desa tahun 2020 yang kami duga adalah fiktif. Silahkan cek lapangan untuk membuktikan apa yang kami sampaikan. Dan masih banyak item pekerjaan lain yang belum dilaksanakan. Termasuk permasalahan lain di desa kami,” ujarnya.

Selain kepala desa, mereka juga meminta Kejaksaan Agung memanggil Kepala BPD Desa Sabaung. Terkait dengan fungsi pengawasan yang dilakukan terhadap pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.

“Kami masyarakat tidak pernah tahu. Ini semua penuh rekayasa dalam pelaporan SPJ setiap akhir tahun,” ujarnya.