PANGKALAN BUN, Kalimantan Tengah.co – Guna mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jajaran Lapas Kelas II B Pangkalan Bun menggelar razia. Seluruh Keluarga Pemasyarakatan (WBP) diperiksa satu per satu. Narapidana perempuan pun tak luput dari kegiatan tersebut, Jumat (15/7/2023) malam.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kepala Pelayanan Rumah Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Barang Rampasan, Barang Rampasan Negara, dan Pengamanan, Mubasirudin. Selain itu, disaksikan juga oleh Kepala Bidang Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, RB Danang Yudiawan dan Kepala Kelas II B Pangkalan Bun Doni Handriansyah.
“Kami ingin melakukan deteksi dini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Kami juga meminimalisir benda/barang yang dilarang dan berbahaya di dalam Lapas,” ujar Mubasirudin, Kepala Rutan, Kesehatan, Pengelolaan Rehabilitasi Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan.
Menurutnya, saat ini Lapas dan Rutan dituntut untuk terus melakukan upaya pembenahan sistem. Terutama dalam memberikan pelayanan dan keamanan. Sehingga nantinya bisa memberikan yang terbaik untuk WBP.
Dan penggerebekan ini diawali dengan penggeledahan blok perumahan, semua petugas bisa bertindak secara manusiawi. Mereka memperlakukan WBP secara manusiawi tetapi tetap tegas jika ditemukan pelanggaran undang-undang.
“Kami tetap melakukan sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. Kami juga melakukan razia yang manusiawi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Mabes Pangkalan Bun, Doni Handriansyah mengatakan, setelah dilakukan penggeledahan di blok perumahan WBP, tidak ditemukan narkoba atau alat komunikasi. Namun, petugas berhasil menyita beberapa benda berbahaya.
Tujuan dari razia dadakan ini adalah untuk memastikan bahwa penjara Pangkalan Bun telah melaksanakan arahan pimpinan. Sehingga dengan diadakannya sidak tidak sekedar mencegah atau mengantisipasi. Tapi pastikan juga WBP juga dalam keadaan sehat dan baik.
“Razia mendadak dan tidak terjadwal, semoga dengan cara ini kita bisa mengetahui bagaimana komitmen petugas dalam bekerja. Kita juga ingin melihat petugas menjaga moral lembaga pemasyarakatan,” ujarnya. (putra)
