Komunitas PESAT saat berkuda dan berkumpul anggota di taman Yos Soedarso Kota Palangka Raya. Foto: Ist

PALANGKA RAYA, Kalimantan Tengah. bersama-Komunitas Pecinta Sepeda Tua (PESAT) terus berupaya mempertahankan eksistensinya di tengah pesatnya teknologi otomotif.

Dengan sangat antusias, komunitas ini rutin bersepeda sambil nongkrong dengan sepedanya di kawasan Bundaran Besar dan Yos Soedarso setiap akhir pekan.

Komunitas PESAT di kota Palangka Raya yang berdiri sejak tahun 2017 telah dilestarikan dengan anggota sebanyak 150 orang, dan kegiatan ini selalu rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu di Jalan Yos Soedarso.

Mayoritas pecinta sepeda asal Belanda ini, hampir disukai oleh para lansia, tentu saja merupakan bentuk kecintaan yang telah dilestarikan secara turun-temurun sejak zaman penjajahan.

Aris Suprianto, Sekretaris PESAT Palangka Raya, mengaku menyukai barang antik merupakan hal yang membanggakan, karena merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya.

“Tentu ini merupakan bentuk kecintaan kita terhadap budaya yang sangat membanggakan, tidak hanya itu PESAT Palangka Raya telah mengikuti berbagai kegiatan di tingkat nasional bahkan internasional, atas undangan dari Belanda,” kata Aris Suprianto, Minggu. (16/7/2023).

Ditambahkannya, sebagai bentuk apresiasi mereka telah membawa nama kota Palangka Raya ke kancah internasional, saya berharap kegiatan ini juga dapat didukung oleh pemerintah kota, sehingga tidak hanya orang tua tetapi juga pemuda dapat mencapai prestasi mereka. berharap untuk terus melestarikan budaya yang membanggakan ini. (Ria/*).