RUMAH TANGGA, Kalteng. bersama-Produksi beras di Kabupaten Katingan tahun 2023, menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan jumlah genteng di lokasi panen diperoleh produktivitas sebesar 3,98 ton per hektar.

Dengan produksi GKP sebesar 6.368 ton per hektar, produksi GKG sebesar 5.461 ton per hektar, dan produksi padi sebesar 3.601 ton per hektar.

Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut, terjadi peningkatan produktivitas yang signifikan dari tahun sebelumnya yang rata-rata berkisar antara 2,9-3,6 ton per hektar.

“Artinya hasil pertanian tahun 2023 meningkat,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Katingan, Mozard D Staing, Selasa (18/7/2023).

Mozard mengungkapkan, pada saat panen perdana sekaligus syukuran panen di demplot CSA Scalling UP seluas 50 hektar milik kelompok tani Pamardi Putri di Rey 8, Desa Subur Indah, Kecamatan Katingan Kuala, pada 16 Juli 2023, hadir secara langsung bersama pihak terkait lainnya.

“Ada dari Kecamatan, unsur Muspika, hingga kelompok tani. Kami sangat mengapresiasi hasil pertanian yang dilakukan petani kami,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, dalam upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim yang ekstrim dan krisis pangan global saat ini. Program Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim dalam kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) sangat penting untuk dilaksanakan.

“Hal ini karena CSA merupakan pendekatan yang mengubah dan mengorientasikan kembali sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Selain itu, program CSA SIMURP bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan Indeks Tanam (IP), meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan partisipasi petani dalam implementasi inovasi dan teknologi CSA (adopsi/replikasi). Jadi program CSA SIMURP salah satunya dilaksanakan di Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan dengan kegiatan demo Poktan CSA inti dilaksanakan di 24 Poktan penerima yang tersebar di Desa Jaya Makmur, Subur Indah, Makmur Utama dan Bumi Subur,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan, penerapan teknologi CSA yang diterapkan di Kecamatan Katingan Kuala adalah pengelolaan lahan dengan mekanisasi (traktor tangan), jarak tanam (jajar legowo), penggunaan benih bermutu, pemupukan berimbang, penggunaan pestisida nabati, penggunaan pupuk organik cair, pengukuran emisi gas rumah kaca, pengaturan air AWD dan mekanisasi pemanenan dengan Combine Harvester. “Saya berharap kegiatan SIMURP di Kecamatan Katingan Kuala ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan adopsi teknologi, dan menerapkan teknologi secara efisien dan efektif. Meningkatkan produksi dan produktivitas beras. Sehingga kita dapat mengatasi krisis pangan dan perubahan iklim global,” ujarnya. (eri)