PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Ratusan mahasiswa datangi Rektor UPR. Hal ini menyikapi banyaknya dinamika yang sedang berkembang di lingkungan Universitas Palangka Raya (UPR) atas berbagai permasalahan yang dialami mahasiswa ketika berkuliah.

Probelam yang diduga dialami oleh Universitas terbesar di Kalimantan tengah itu mendapat sorotan setelah isu-isu didalam kampus dimuat dalam sebuah konten yang diupload akun kritikus kampus ke platform tik tok. Seperti kasus pungutan liar, pelayanan birokrasi dan transparansi anggaran dinilai kurang dalam implementasinya.

Menyikapi permasalahan itu, ada sekitar ratusan mahasiswa dari UPR yang terdiri dari beberapa perwakilan dari berbagai Fakultas melakukan aksi demonstrasi di depan Halaman Rektorat UPR, Jumat (8/9/2023) pagi.

Presma BEM UPR sekaligus Koordinator Lapangan, Permutih imam Basar mengatakan, bahwasanya isu ini menjadi fokus bersama karena memang apa yang disampaikan sangat relate dengan keadaan sebenarnya sesuai penuturan ketua-ketua BEM fakultas.

“Fokus kita yaitu membahas isu yang sekarang lagi ramai di kalangan mahasiswa, juga kita sangat apresiasi ya mahasiswa yang menyampaikan keresahannya tersebut yang artinya sikap kritis masih terawat di kalangan mahasiswa” katanya.

Hal ini juga dilakukan untuk menepis tudingan bahwa ormawa-ormawa terkhusus BEM takut akan intimidasi dalam bergerak menyampaikan berbagai permasalahan didalam kampus seperti yang ditulis di konten yang mana permasalahan ini melingkupi fasilitas ruangan kuliah, mafia buku, kasus pungli dan lainnya.

“Ini menjadi pembuktian dari kami ormawa bahwasanya kita siap menjadi garda terdepan dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa,kita tunggu kedatangan seluruh mahasiswa di mimbar bebas nanti,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UPR Prof Dr Salampak MS mengungkapkan, jika terkait yang disampaikan mahasiswa itu, dia sudah mengetahui akan keluhan dan kekurangan dari fasilitas UPR saat ini.

“Sebetulnya saya sudah tahu kita kekurangan kursi, kita tahun ini membeli 1.500 kursi itu pun masih kurang,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, terkait LCD pihaknya juga akan menyediakan 200 LCD, terkait fasilitas lain seperti kipas angin dan AC itu berproses tidak bisa bulan ini juga.

“Semua itu ada mekanismenya, kita tidak semudah membalikan telapak tangan untuk melengkapi fasilitas secara cepat. Perlu namanya proses dan bertahap,” ucapnya.

Menurutnya, tahun ini pihaknya akan lebih dulu memperbaiki fasilitas yang ada seperti internet, listrik dan fasilitas kuliah. Akan tetapi ini memerlukan proses, karena ada perubahan system keuangan dari system satker ke BLU dan ini baru berproses.

Dilanjutkannya, mengenai isu yang sedang ramai beredar terkait pungli dan mafia buku yang diduga dilakukan oknum dosen. Pihaknya akan segera menindaklanjuti untuk mengetahui kebenarannya.

“Terkait pungli dan mafia buku akan ditindaklanjuti. jadi beberapa hal yang disampaikan itu, kami akan mengadakan rapat bersama seluruh dekan yang ada di Fakultas dan tentunya akan melibatkan perwakilan mahasiswa,” pungkasnya. (oiq)